YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 03 November 2012

Preman Bentrok di Belawan

Sumatera Utara
Bentrok di Belawan Berlanjut Terus
Selasa, 27 Juli 2004 | 19:26 WIB
TEMPO Interaktif, Medan:Sampai Selasa (27/7) malam, bentrokan antar warga di Belawan dan mengakibatkan dua orang tewas dan luka parah masih berlanjut sejak dua hari lalu. Kondisi ini membuat kota pelabuhan Belawan (21 km dari Medan) mencekam dan dijaga ketat aparat kepolisian di berbagai sudut kota. Bentrokan ini melibatkan dua kelompok organisasi pemuda, Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK).

Kondisi ini dipicu dari tewasnya dua saudara
kandung Surya Parlindungan Butarbutar (30) dan Larry
Holmes Butarbutar (27) penduduk Kelurahan Bagan Deli
Belawan, kawasan Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan
Senin pagi (26/7). Keduanya merupakan anggota Pemuda Pancasila.

Puluhan pemuda dilengkapi jenis senjata tajam
melakukan pemeriksaan terhadap penumpang berbagai
jenis kendaraan bermotor yang keluar dari pelabuhan
perikanan Gabion Belawan. Aksi itu dilakukan untuk "membekuk" sejumlah pria dari salah satu anggota IKP yang diduga turut melakukan pembantaian terhadap abang beradik Surya Parlindungan dan Larry Holmes hingga mereka tewas pada Kamis malam (22/7) lalu.

Akibat kejadian tersebut arus lalu lintas keluar masuk
pelabuhan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) dan
Pelabuhan Perikanan Belawan menjadi macet. Sementara
itu, meskipun puluhan petugas kepolisian dari
Poltabes, Ditpolairdasu, KPPP dan Polsekta Belawan
turun ke lokasi kejadian. Namun aksi swepping yang dilakukan kelompok pemuda tersebut tetap berlangsung.

Bahkan mereka tidak menghiraukan himbauan sejumlah
petugas kepolisian untuk segera membubarkan diri.
Justru di antara pemuda tersebut berteriak polisi
harus menangkap sejumlah pelaku pembunuhan rekan
mereka yang disinyalir saat itu sedang berada di
kawasan pelabuhan perikanan Belawan.

Sekira pukul 12.45 wib, massa pemuda yang berkumpul di
persimpangan Jalan Bagan Deli terlihat berjalan menuju
pelabuhan perikanan diikuti sejumlah personil polisi.
Tak pelak lagi, di pintu masuk pelabuhan perikanan
massa pemuda berpakaian preman tersebut berhadapan
langsung dengan massa pemuda lainnya yang juga
mengenakan pakaian sama sehingga beberapa saat terjadi
saling lempar benda keras.

Di lain pihak, massa pemuda yang berada di sekitar
pintu masuk juga berupaya melakukan pengrusakan
terhadap sebuah bangunan bercat biru milik Ikatan
Pemuda Karya (IPK) serta memporak porandakan tumpukan
batu bata yang ada di sana, tetapi dalam kejadian
tersebut tidak ada korban jiwa.

Menyikapi kondisi tersebut, untuk mengantisipasi
terjadi perkelahian 2 kelompok pemuda yang semakin
meluas serta mencegah jatuhnya korban jiwa petugas
kepolisian berulangkali meletuskan senjata api yang
ke udara.

Namun upaya tersebut terlihat tidak efektif, massa
pemuda yang sebelumnya berupaya menerobos memasuki
pelabuhan perikanan tetap bertahan di sekitar pintu
masuk. Sementara itu akibat kejadian tersebut puluhan
pedagang ikan asal kota Medan terhambat keluar masuk pelabuhan karena takut jadi sasaran lemparan.

Kapoltabes Medan Kombes Pol Bagus Kurniawan yang turun
ke lokasi kejadian berupaya menenangkan massa
pemuda dengan membuka dialog dengan mereka.

Kelompok pemuda yang tidak senang dengan tindakan
semena-mena yang mengakibatkan tewasnya abang beradik
Surya Parlindungan dan Larry Holmes Butarbutar meminta
agar Kapoltabes segera membekuk 2 pria yang saat itu
mereka sinyalir masih bersembunyi di pelabuhan
perikanan.

Akibat bentrokan itu, pihak kepolisian mengamankan
puluhan pria di antaranya disebut-sebut memiliki
senjata api dari kawasan pelabuhan perikanan Gabion
Belawan dan memboyong ke Mapoltabes Medan, hingga
Senin malam mereka masih dimintai keterangan oleh
petugas.

Bambang Soed/Tempo News Room
Nusa

--------------
Duel Diantara Anggota, Apel Pemuda Medan Dibatalkan

28 Oktober 2002
TEMPO Interaktif, Medan:Bentrokan antara anggota Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya menyebabkan acara apel menyambut Sumpah Pemuda di Lapangan Banteng, Medan yang sedianya berlangsung Senin (26/10) sore, dibatalkan. Wali Kota Medan Abdillah, Komandan Kodim 0201 Letkol Inf Suprapto dan Kapoltabes Kombes Pol Badrodin Haiti, ikut menyaksikan aksi saling pukul dan lempar batu tersebut.
Sejatinya, adu jotos itu dipicu persoalan sepele yakni saling mengejek diantara anggota dua organisasi pemuda di Medan yang sudah lama berseteru. Kecaman itu terus berlangsung ketika semua anggota organisasi pemuda, seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, Forum Komunikasi Putra-putri Pernawirawan TNI/Polri, Pemuda Panca Marga dan Komite Nasional Pemuda Indonesia se wilayah kota Medan, masuk ke lapangan upacara.

Entah siapa yang memulai, batu-batu mulai beterbangan diantara barisan dua organisasi pemuda tersebut. Mereka juga terlibat saling pukul dan hantam. Ketua Pemuda Pancasila cabang Medan Bangkit Sitepu yang bermaksud melerai, jadi sasaran bogem mentah oleh anggotanya sendiri.

Atraksi brutal di Hari Sumpah Pemuda tersebut berhasil diredakan setelah prajurit Kodim 021/BS Medan masuk ke lapangan sambil melepaskan tembakan. Kedua anggota organisasi tersebut mundur dan keluar lapangan. Namun bukannya selesai, mereka terus saling pukul dan kejar-kejaran hingga ke kantor Wali Kota Medan di Jalan Raden Saleh.

Akibat bentrokan, sejumlah anggota kedua organisasi tersebut terluka parah, terkena lemparan batu dan pukulan. Bahkan seorang anggota Pemuda Pancasila dari wilayah Sunggal harus dirawat ke rumah sakit, setelah kakinya luka tembus terkena panah besi. Jajaran pimpinan daerah langsung membatalkan apel pemuda itu.

“ Saya kecewa, sebenarnya selama setengah tahun ini bentrokan antar organisasi kepemudaan bisa diredam. Sekarang tergantung mereka yang katanya mau menghilangkan citra organisasi pemuda identik dengan preman,” ujar Badrodin. Bersama dengan Suprapto, dia mengadakan pertemuan dengan semua pimpinan organisasi pemuda di Medan. “"Kalau tidak mau saya akan bertindak tegas,” ancam Badodin. (Bambang Soed—Tempo News Room)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar