Selasa, 01 Oktober 2002 | 16:00 WIB
Panglima TNI: Batalyon Linud 100 Akan Dilikuidasi
TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima
TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan Batalyon Lintas Udara 100
akan dilikuidasi apabila mereka terbukti menyandera para perwira saat
bentrok antara kesatuan itu dengan Brimob, Minggu (29/9) malam lalu.
“Itu cerminan bahwa mereka bukan prajurit lagi. Karena itu, terpaksa
akan kita likuidasi,” kata Panglima usai peringatan Hari Kesaktian
Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10) pagi.
“Kalau nanti indikasinya benar mereka menyandera, maka itu bukan lagi kesatuan TNI tetapi gerombolan bersenjata. Ini cacat berat,” kata Endriartono. Ia menambahkan saat ini TNI tengah menyelidiki kasus itu yang dipimpin oleh Kepala Staf Angakatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu.
Namun, Ryamizard menyatakan Batalyon Lintas Udara 100 tidak aka dilikuidasi. “Batalyon Linud 100 tidak akan dilikuidasi, hanya semua personel yang terlibat akan dikenakan tindakan tegas dan sanksi hukum,” kata dia usai pertemuan di ruang Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Jalan Binjai Kilometer 6,5 Medan, Selasa (1/10) pagi. Pertemuan itu juga dihadiri Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen Sulaiman A.B., Panglima Kostrad Letjen Bibit Waluyo, dan Kepala Polda Sumatra Utara Irjen Ansyaad Mbai.
Menurut dia, sejak Senin semua aggota Linud 100 yang menyerang Markas Polres Langkat dan Markas Brimob Kompi A Binjai, sudah meyerahkan diri ke Markas Linud 100. Namun, ada beberapa pucuk senjata yang belum kembali. Ia tidak menyebutkan berapa anggota yang menyerahkan diri dan berapa pucuk senjata yang belum kembali. “Kita masih melusurinya dan memeriksa semuanya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kepala staf mengungkapkan keprihatinan dan kekesalannya atas tindakan prajurit Batalyon Linud 100. “Ini mungkin ekses dari pemisahan TNI dengan Polri. Walau itu baik, tapi kita harus melihat dampak-dampak yang muncul.”
Saat berita ini dilaporkan, kepala staf sedang memberikan pengarahan kepada perwira Kodam Bukit Barisan. Rencananya ia akan mengunjungi Markas Polres Langkat, Markas Brimob di Binjai, dan Maskas Batalyon Linud 100 di Namu Sirasira, Binjai. (Dede Aribowo/Bambang Soed–Tempo News Room)
-----
“Kalau nanti indikasinya benar mereka menyandera, maka itu bukan lagi kesatuan TNI tetapi gerombolan bersenjata. Ini cacat berat,” kata Endriartono. Ia menambahkan saat ini TNI tengah menyelidiki kasus itu yang dipimpin oleh Kepala Staf Angakatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu.
Namun, Ryamizard menyatakan Batalyon Lintas Udara 100 tidak aka dilikuidasi. “Batalyon Linud 100 tidak akan dilikuidasi, hanya semua personel yang terlibat akan dikenakan tindakan tegas dan sanksi hukum,” kata dia usai pertemuan di ruang Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Jalan Binjai Kilometer 6,5 Medan, Selasa (1/10) pagi. Pertemuan itu juga dihadiri Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen Sulaiman A.B., Panglima Kostrad Letjen Bibit Waluyo, dan Kepala Polda Sumatra Utara Irjen Ansyaad Mbai.
Menurut dia, sejak Senin semua aggota Linud 100 yang menyerang Markas Polres Langkat dan Markas Brimob Kompi A Binjai, sudah meyerahkan diri ke Markas Linud 100. Namun, ada beberapa pucuk senjata yang belum kembali. Ia tidak menyebutkan berapa anggota yang menyerahkan diri dan berapa pucuk senjata yang belum kembali. “Kita masih melusurinya dan memeriksa semuanya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kepala staf mengungkapkan keprihatinan dan kekesalannya atas tindakan prajurit Batalyon Linud 100. “Ini mungkin ekses dari pemisahan TNI dengan Polri. Walau itu baik, tapi kita harus melihat dampak-dampak yang muncul.”
Saat berita ini dilaporkan, kepala staf sedang memberikan pengarahan kepada perwira Kodam Bukit Barisan. Rencananya ia akan mengunjungi Markas Polres Langkat, Markas Brimob di Binjai, dan Maskas Batalyon Linud 100 di Namu Sirasira, Binjai. (Dede Aribowo/Bambang Soed–Tempo News Room)
-----
Rabu, 02 Oktober 2002 | 14:54 WIB
Mayor Madsuni Jadi Perwira NonJob
TEMPO Interaktif, Medan:Mayor
Inf. Madsuni yang Rabu (2/10) pagi dicopot dari jabatannya sebagai
Komandan Batalion Lintas Udara (Linud) 100/Prajurit Setia, akan
ditempatkan sebagai perwira menengah tanpa jabatan di Kodam I/Bukit
Barisan.
Selain itu, enam perwira yang menjadi Komandan Kompi di batalion tersebut juga dimutasi ke Kodam Bukit Barisan. Mereka adalah Lettu Inf. Putra Widya Winaya, Lettu Inf. Singgih Pambudi, Lettu Inf. Rafiola, Lettu Inf. Dwi Suwarno, Lettu Inf. Syawal.
Sementara Wakil Komandan batalion Mayor Inf. Saad tidak terkena sanksi, karena saat kejadian penyerangan pasukannya terhadap Markas Polres Langkat dan Brimob pada Minggu (29/9) malam, tidak berada di tempat dan sedang melatih pasukannya di perbatasan Aceh .
Sementara prajurit tamtama dan bintara yang dipecat berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat berjumloah 20 orang. Mereka yang diberhentikan dengan tidak hormat adalah Serda Hermansyah Pohan, Sertu Amru Daulay, dan Sertu Juair.
Dari jajaran tamtama adalah Kopral Dua (Kopda) Danang, Prajurit Kepala (Praka) Abdul Rahmat, Praka Hilman (keduanya ini yang melukai Kasatserse Polres Langkat, AKP Togu Simanjuntak), Praka Mulyadi, Prajurit Satu (Pratu) Aswinuddin, Pratu Darmanta Sembiring, Pratu Edi Syatriawan, Pratu Aswin, Pratu Nirwandi, Pratu Heri, Pratu Iskandar Guru Singa, Prada Darwin, Prada Sugiatno, Prada Padli, Prada M. Badai Samudera Purba dan Prada Khairul. (Bambang Soed-Tempo News Room)
Selain itu, enam perwira yang menjadi Komandan Kompi di batalion tersebut juga dimutasi ke Kodam Bukit Barisan. Mereka adalah Lettu Inf. Putra Widya Winaya, Lettu Inf. Singgih Pambudi, Lettu Inf. Rafiola, Lettu Inf. Dwi Suwarno, Lettu Inf. Syawal.
Sementara Wakil Komandan batalion Mayor Inf. Saad tidak terkena sanksi, karena saat kejadian penyerangan pasukannya terhadap Markas Polres Langkat dan Brimob pada Minggu (29/9) malam, tidak berada di tempat dan sedang melatih pasukannya di perbatasan Aceh .
Sementara prajurit tamtama dan bintara yang dipecat berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat berjumloah 20 orang. Mereka yang diberhentikan dengan tidak hormat adalah Serda Hermansyah Pohan, Sertu Amru Daulay, dan Sertu Juair.
Dari jajaran tamtama adalah Kopral Dua (Kopda) Danang, Prajurit Kepala (Praka) Abdul Rahmat, Praka Hilman (keduanya ini yang melukai Kasatserse Polres Langkat, AKP Togu Simanjuntak), Praka Mulyadi, Prajurit Satu (Pratu) Aswinuddin, Pratu Darmanta Sembiring, Pratu Edi Syatriawan, Pratu Aswin, Pratu Nirwandi, Pratu Heri, Pratu Iskandar Guru Singa, Prada Darwin, Prada Sugiatno, Prada Padli, Prada M. Badai Samudera Purba dan Prada Khairul. (Bambang Soed-Tempo News Room)
--------
Bataliyon Linud 100 Binjai Diaktifkan Kembali
TEMPO Interaktif, Langkat:Batalyon
Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di namu Sira-sira, Kabupaten
Langkat Sumatra Utara, diaktifkan kembali dalam upacara khusus yang
dipimpin KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryucudu, Sabtu (8/3) pukul 14.00
WIB. Acara didahului dengan prosesi penyerahan tunggul Batalyon dari
KSAD kepada Pangdam I/Bukit Barisan yang diteruskan ke Komandan Batalyon
Infanteri 100, Letkol Inf. Irwansyah di lapangan Markas Yon Infanteri
100.
Seperti diketahui sejak kasus penyerangan dan perusakan Mapolres Langkat dan Markas Brimob Kompi A Binjai, 30 September 2002, KSAD membekukan aktivitas dan keberadaan Batalyon Linud 100/Prajurit Setia. Selain itu, sebanyak 14 orang prajurit yang terlibat penyerangan langsung yang mengaklibatkan kematian personil Brimob dan Polres Langkat diadili di Mahkamah Militer Sumatera Utara. Semua prajurit yang diajukan ke pengadilan rata-rata terkena hukuman 1-4 tahun penjara dan masih dalam tingkat banding.
Nama Batalyon Linud 100/Prajurit Setia dalam upacara pengaktiannya kembali diubah menjadi Batalyon Infanteri 100 dan masih menjadi bagian batalyon pemukul Kodam I/Bukit Barisan. Selain itu, baret hijau terang mereka berubah menjadi baret hijau gelap, dengan emblem berbentuk pisau komando dan halilintar dengan latar belakang merah putih.
Dalam amanatnya, Ryamizard mengatakan kalau selama ini komando Linud 100 sejak kasus itu diambil alih langsung KSAD. Namun, karena kebanggaan korps prajurit, tak ada alasan untuk membekukan satuan ini selamanya. Malah, "Bataliyon infanteri 100 ini akan ditingkatkan kualifikasinya setingkat Raiders," katanya.
Pergantian Linud 100/PS menjadi Brigif 100 ini dilakukan dengan mengganti sebagian besar personilnya dan hanya sepertiga yang "orang lama". Selebihnya merupakan rekrutan dari seleksi dari berbagai wilayah Kodam lainnya. Seperti prajurit yang diambil dari Kodam II/Sriwijaya, Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi,Kodam IV/Diponegoro dan Kodam V/Brawijaya. Kekuatan inti batalyon baru ini sebanyak 747 prajurit. (Bambang Soed – TNR)
Seperti diketahui sejak kasus penyerangan dan perusakan Mapolres Langkat dan Markas Brimob Kompi A Binjai, 30 September 2002, KSAD membekukan aktivitas dan keberadaan Batalyon Linud 100/Prajurit Setia. Selain itu, sebanyak 14 orang prajurit yang terlibat penyerangan langsung yang mengaklibatkan kematian personil Brimob dan Polres Langkat diadili di Mahkamah Militer Sumatera Utara. Semua prajurit yang diajukan ke pengadilan rata-rata terkena hukuman 1-4 tahun penjara dan masih dalam tingkat banding.
Nama Batalyon Linud 100/Prajurit Setia dalam upacara pengaktiannya kembali diubah menjadi Batalyon Infanteri 100 dan masih menjadi bagian batalyon pemukul Kodam I/Bukit Barisan. Selain itu, baret hijau terang mereka berubah menjadi baret hijau gelap, dengan emblem berbentuk pisau komando dan halilintar dengan latar belakang merah putih.
Dalam amanatnya, Ryamizard mengatakan kalau selama ini komando Linud 100 sejak kasus itu diambil alih langsung KSAD. Namun, karena kebanggaan korps prajurit, tak ada alasan untuk membekukan satuan ini selamanya. Malah, "Bataliyon infanteri 100 ini akan ditingkatkan kualifikasinya setingkat Raiders," katanya.
Pergantian Linud 100/PS menjadi Brigif 100 ini dilakukan dengan mengganti sebagian besar personilnya dan hanya sepertiga yang "orang lama". Selebihnya merupakan rekrutan dari seleksi dari berbagai wilayah Kodam lainnya. Seperti prajurit yang diambil dari Kodam II/Sriwijaya, Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi,Kodam IV/Diponegoro dan Kodam V/Brawijaya. Kekuatan inti batalyon baru ini sebanyak 747 prajurit. (Bambang Soed – TNR)
-------
mantan danyon linud 100 akhirnya jd danjen kopassus
BalasHapus