YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 03 November 2012

Wajah baru DPRD Sumut Mengkhawatirkan

Selasa, 12 Mei 2009

Medan. Dari hasil perhitungan suara KPUD Sumut secara total, diperkirakan sekira 70 persen merupakan legislator wajah baru. Kebanyakan dari mereka merupakan pendatang baru dunia politik yang minim pengalaman. Ini sangat mengkhawatirkan peta politik dan pemerintahan di Sumut, karena akan menjadi mainan politk dari legislator incumbent dan birokrat. Hal ini dikatakan pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Wardjio, MA ketika dihubungi Selasa sore, 12/5.

Menurut Wardjio, fenomena dan peta politik di DPRD Sumut akan berubah total karena beberapa faktor. Diantaranya, kegamangan masuk ke wilayah politik yang di Sumut ini sangat beda dengan eskalasi yang tinggi dan manuver yang tak terduga, sebagai contoh kasus propinsi Tapanuli yang ditengarai menjadi ajang politik legislator ulung. Kurangnya pengalaman legislator baru bagi pendatang baru ini akan mempengaruhi kebijakan elit birokrasi dan akan menjadi bulan-bulanan mereka.

“Saya melihat ada kecenderungan para elit politik lama dan elit birokrasi akan berupaya memanfatkan peluang kelemahan pendatang baru. Bila legislator mentah ini tidak belajar dan cepat beradaptasi sesuai dengan tugasnya, akan tergilas dan membuat kondisi pemerintahan pun akan rancu dalam kebijakan pembangunan,”jelasnya.

Lebih lanjut kekhawatiran staf pengajar fisipol USU Medan ini, menyangkut pemanfaatan terhadap mayoritas peraih kursi terbanyak untuk kepentingan sepihak. Dampaknya, lanjut Wardjio, pola ini akan membuat birokrasi menjadi tidak concern dalam pembangunan, akan lebih cenderung melayani dan mengistimewakan partai pemenang pemilu.

Seperti diketahui dari 100 kursi DPRD Sumut, partai demokrat meraih 28 suara dan menjadi mayoritas yang akan menduduki posisi penting, mulai dari jabatan ketua hingga di komisi-komisi.

Bambang Soed/Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar